Sabtu, 20 Juli 2013

Sparkling Note -200713-

Rasanya aku rindu menulis. Yaaaa... meski aku ngerti banget kalo aku nggak punya bakat untuk menulis kata-kata indah yang bikin semua orang nggak mau kedip dari tulisanku. Aku hanya... ingin menyampaikan perasaan dalam semua tulisanku. Dan meski nggak dipungkiri juga kalo tulisanku terinspirasi kisah hidup seseorang yang aku temui.

Nggak jauh-jauh dari cinta, dan intinya ya sebenernya cuma muter-muter di situ aja. Hehe. Ya namanya juga penulis amatir. Maunya nulis tapi nggak tau gimana caranya nulis puisi yang indah. Dan kalo untuk cerpen atau cerbung, aku nggak tau kapan bisa nulis sebanyak itu lagi. Aku sekarang udah mau memasuki semester 5. Jadi aku nggak tau kapan aku punya waktu luang. Liburan semester ini kayaknya aku mau liburan di kampung sampai semester baru dimulai. Dan meski kayaknya aku keliatan nggak sibuk, tapi sebenernya aku cukup sibuk. Aku sibuk mengurus semua peliharaanku yang sepertinya akan semakin  bertambah.
Saat aku menulis curhatan ini, dirumahku lagi hujan. Rasanya kepengen tidur seharian. Tapi ternyata jari enggan beristirahat.

Hummmmm.... Entah kenapa suasana seperti ini bikin kepengen mengkhayal yang indah-indah atau yang sedih-sedih. Hujan, dingin dan gelap. Bukankah itu cukup sempurna untuk mengingat kenangan-kenangan sedih? Yayaya. Aku saat ini emang udah cukup lelah sama yang namanya sedih itu. Tapi... boleh jujur satu hal? Ternyata aku masih rindu dia sejak terakhir kali aku menulis puisi tentangnya beberapa waktu yang lalu dan sangat terlupakan di belakang. Aku kangen dia tapi bukan berarti aku masih cinta kan? 

Hoaaaaaaaaaahmmmm...

Wahai yang dulu pernah menghampiri hidupku, kurasa aku merindukanmu dan berharap suatu saat nanti bisa bertemu dan berteman kembali seperti dulu. Seperti tahun lalu.

Adalah Yang Terindah



Kudengar suara angin menderukan namamu
Berbisik lirih pada kedua telingaku
Dalam kebimbangan dan kerisauan hati yang kini berduka
Teringat betapa diri ini tak pernah berhenti mencinta

Kusadari dirimu telah melepas genggamanku
Dalam untaian kasih yang tak lagi sirat akan senyuman
Inikah sebuah akhir cerita cinta?
Inikah yang mereka katakan perpisahan?

Tak dapat kutahu bagaimana diriku di matamu
Aku bahkan tidak sempat bertanya
Benarkah kau pernah mencinta?
Hanya rasa sesal dan menyesakkan yang tersisa
Dan letihlah yang mungkin mampu menjawab

Hari ini aku telah menulis puisi tentang dirimu
Kata-kata sederhana ini mungkin tak begitu berarti
Tetapi ada yang selalu ingin kuingat
Ada yang tak ingin aku lupakan selamanya
Bahwa sajak kisahmu bagiku adalah yang terindah