15
Transgender Life
(Klik
disini untuk part sebelumnya)
Malam
telah tiba, tapi Rika masih betah di dalam kamarnya. Sesekali terdengar suara
isak tangisnya. David kasihan melihat adiknya yang seperti itu, tapi Franz
melarang untuk tidak menggnggunya dulu. Sambil menunggu Rika mau membuka pintu
yang terkunci, David ikutan mengobrol dengan Franz dan Daniel.
Dan
dalam pembicaraan itu akhirnya David tahu yang sebenarnya. Yang selama ini
hilang, yang selama ini tersembunyi. Daniel menghilang belasan tahun karena dia
sudah lelah dengan kehidupannya yang dipenuhi kebohongan. Daniel tak pernah
bisa menjadi dirinya sendiri. Daniel sesungguhnya sama sekali tak ingin
menyakiti Risa dan Rika di masa lalu. Dia mengaku dia menikahi Risa karena dia
memerlukan seorang wanita untuk menutupi statusnya yang dahulu kerap selalu
dijadikan bahan bullying pada masa kuliah. Begitu juga dengan kelahiran Rika.
Teman-teman David yang dulu selalu mengganggunya akan percaya kalau Daniel
normal ketika dia sudah melahirkan anak. Dan sebenarnya itu sangat sulit bagi
Daniel. Hingga pada akhirnya Rika hadir di tengah-tengah kehidupannya.
Daniel
lalu menjalanin hari-harinya sebagai seorang suami dan ayah yang tidak baik.
Dia jarang pulang ke rumah. Jarang memakan masakan istrinya. Daniel sering
menghabiskan waktunya di luar rumah. Bahkan saat pulang bekerja pun dia masih
sempat mengunjungi klub-klub malam.
Satu
tahun setelah menikah, Daniel semakin yakin dengan keputusannya untuk merubah
status dan segalanya. Daniel akhirnya pergi tanpa jejak, sampai 17 tahun
lamanya. Dia pergi ke sebuah tempat yang sangat jauh dari Jakarta.
Pada
saat itu Daniel pergi meninggalkan Jakarta dan menetap di Belanda bersama teman
baiknya yang berkebangsaan Belanda. Di sanalah dia melakukan operasi kelamin
dan operasi plastik secara bertahap. Daniel tinggal di kota kecil bernama
Groningen, yang sering disebut dengan 'kota sepeda' karena orang-orang di sana
lebih senang memakai sepeda untuk melakukan aktivitas. Dan seperti yang semua
orang tahu, Belanda adalah salah satu negara yang bebas. Bebas dalam artian
mereka tetap masih harus bertanggung jawab dengan apa yang penduduknya lakukan.
Dan tentunya, operasi Daniel pun bukan hal yang tak biasa.
Setelah
operasi berhasil, Daniel merubah namanya menjadi Daniela. Dan sejak saat itu,
Daniel berjanji pada dirinya sendiri untuk tak akan pernah kembali ke negara
asalnya dan dia akan tinggal selamanya di Groningen. Tapi keadaan berubah
ketika tahun 2008 terjadi. Daniela mendapati infeksi guratan pada kulitnya.
Lalu pada akhirnya dia melakukan penyembuhan dan operasinya yang kesekian kali.
Tapi akhirnya tak sesuai harapan.
Dulu,
saat Daniela meeting di kantor, dia bertemu dengan partner yang memiliki
kekasih seorang transgender juga. Dari sanalah Daniela berencana akan mengikuti
jejak sang teman. Mengunjungi Asia tempat temannya itu operasi plastik. Karena
begitu bertemu langsung dengan kekasih partnernya itu, Daniela langsung
tertarik dan ingin cepat-cepat berangkat menuju Singapura. Tapi lagi-lagi
operasinya tak sesuai harapan. Dia memang mendapatkan pelayanan dan hasil
terbaik, tapi tak lama setelah itu Daniela mengalami pendarahan yang
menyebabkan dia kritis dan harus tinggal di rumah sakit itu.
"Akhirnya
aku dirawat di sana sampe tiga bulan lebih. Lama sekali, ya?"
David
selalu antusias dengan setiap perkataan Daniela. "Tante kok dirawatnya
lama banget?"
"Tekanan
darahku turun. Katanya detak jantungku nggak teratur dan bisa berakibat kena
serangan jantung. Uh. Apalagi aku ada keturunan jantung. Makin takut,
deh."
Dan
pada akhirnya Daniela jadi langganan rumah sakit itu. Dan diapun menetap di
sana sampai akhir tahun 2009 karena jatuh cinta pada seorang dokter spesialis
jantung. Dan rumah sakit yang menjadi langganannya itu adalah rumah sakit yang
ternyata didatangi oleh Franz. Pada saat bertemu Franz di bulan September,
Daniela langsung mengenali Franz yang terlihat duduk di kursi roda. Saat itu
Franz kaget karena tiba-tiba seorang wanita tak dikenal berlari-lari dan
memanggil-manggil namanya dari kejauhan. Penglihatan Franz yang semakin buruk,
sama sekali tak bisa melihat siapa dia yang berlari ke arahnya. Tapi meskipun
sudah dekat, Franz masih tak bisa mengenalinya.
Awalnya
Franz pikir kalau dia sudah mulai lupa ingatan. Tapi begitu wanita itu
memperkenalkan dirinya barulah Franz tersadar kalau wanita itu adalah laki-laki
yang paling dibencinya. Tapi semakin hari, rasa benci itu pun memudar. Seperti
kata Franz dulu, Daniel ataupun yang sekarang berubah namanya menjadi Daniela,
tetap menjadi orang yang tak bisa dimusuhi.
Selama
berbulan-bulan, Daniela sering berkunjung ke ruang inap Franz. Dan terkadang
Daniela dan Om Ari bergantian tidur saat menjaga Franz. Hingga pada akhirnya
Franz sudah menyerah akan penyakitnya dan kembali ke Jakarta untuk menghabiskan
sisa hidupnya. Franz kembali ke Jakarta mengajak Daniela. Awalnya Daniela
menolak karena dia tahu, putri semata wayangnya tak akan suka jika bertemu
dengannya.
"Jadi
Papa maksa?" David langsung bertanya pada Franz yang sedang mencemili kue.
"Ya
habis gimana lagi. Papa kan mau nemuin Daniela sama Rika." Jawab Franz.
Daniela
jadi terlihat sedih. Tapi wajahnya kemudian berbinar-binar ketika gadis
kecilnya muncul dari belakang dan memeluknya dengan hangat sambil menangis.
Rika
berkata, "Aku merindukanmu."
"Aku
juga, Sayang." Lalu Daniela mencium kening Rika.
Lalu
setelah itu tak ada percakapan lagi antara keduanya. Hal yang menjadi alasan
utama adalah karena kecanggungan antara Rika dengan Daniela. Rika bahkan
bingung harus memanggil Daniela dengan sebutan apa. Rika tak mungkin memanggil
'Papa' pada Daniela. Waktulah yang saat ini sangat diperlukan bagi semuanya.
Daniela tetap yakin Rika akan bisa akrab dengannya. Dan yang terjadi
selanjutnya adalah Daniela tinggal di rumah Franz dan menjadi bagian dari
keluarga kecil mereka. Saat ini mereka jadi tinggal berempat.
Perlahan-lahan,
Rika mulai mendekati Daniela dan mengajak bicara lebih dulu. Dan Daniela
semakin bersemangat dan sedikit melupakan perasaan rasa bersalahnya pada Rika.
Semakin hari juga mereka menjadi semakin akrab. Keadaan Franz juga meskipun tak
berubah, dia tetap masih memiliki semangat hidup.
Keluarga
yang berbahagia ini hanya bertahan sampai hari kelulusan Rika. Setelah Rika
lulus, keadaan berubah drastis. Franz tiba-tiba ditemukan terjatuh di dekat
tempat tidurnya. Dia kejang dan tak bisa mengeluarkan suara sedikitpun, dia
lalu segera dibawa ke rumah sakit. Keadaannya sangat kritis. David dan Daniela
sebenarnya sudah tahu hal ini akan terjadi, tapi mereka hanya tak tahu sampai
kapan Franz bisa bertahan hidup. Berbeda dengan Rika yang sama sekali tak tahu
dengan keadaan Franz. Tapi para dokter akan melakukan yang terbaik. Berusaha
semaksimal mungkin untuk memperpanjang umur sang ayah.
Keadaan
yang menyedihkan juga datang dari David, Rere dan Nico. Ketiganya kini sering
terlihat dengan wajah dan tubuh yang penuh luka. Dikabarkan kalau mereka
bersama gengnya terlibat perkelahian dengan musuh bebuyutannya. Setiap pulang
ke rumah, David selalu terlihat penuh kemarahan dan kebencian. David semakin
tak terlihat seperti dirinya yang biasanya. David bahkan sudah tak pernah
kuliah lagi. David juga sudah jarang menjenguk Franz di rumah sakit. Belum lagi
soal Rere yang sudah beberapa kali tak menjawab telepon Rika. Padahal Rika
hanya ingin tahu bagaimana kabar pacarnya. Kalau saja Franz sehat, Rika pasti
saat ini sedang mencari-cari keberadaan Rere.
"Rere, kamu
dimana?" Rika
menangis di balkon rumah sakit tempat Franz dirawat.
(Klik
disini untuk part berikutnya)